203 Heavenly Village Way #2b, Lake Tahoe
1652054400
Hingga saat ini, insinyur yang diakui secara formal di Indonesia baru berjumlah sekitar 10.900 orang, padahal jumlah lulusan sarjana teknik dan serumpunnya melebihi 1 juta orang. Berkontribusi untuk mengatasi ketimpangan profesi insinyur tersebut, keempat orang dosen Insitut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) menempuh pendidikan selama 1 semester untuk memperoleh gelar insinyur. Pada Sabtu (16/4/2022) sore, Dr. Ir. Joan Santoso , Dr. Ir. Esther Irawati Setiawan, Ir. Iwan Chandra, beserta Dr. Ir. Hartarto Junaedi dilantik bersama-sama 89 insinyur baru lainnya melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Proses pelantikan berjalan lancar dan dilakukan oleh Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PPI) Jawa Timur.
Ketika ditanya mengenai keuntungan dari memperoleh gelar Insinyur, Pak Iwan memberi gambaran bahwa gelar Insinyur sama halnya dengan gelar Dokter pada bidang medis yang di mana sebelum mendapat gelar Dokter, seorang sarjana Kedokteran tidak diperbolehkan untuk melakukan praktek dokter. Pak Iwan melanjutkan dengan mengatakan bahwa ketika kita berkuliah di bidang Teknik, gelar Insinyur bisa disebut setara dengan gelar Dokter tersebut sehingga jika gelar Insinyur tersebut sudah berhasil diraih, maka orang tersebut diperbolehkan untuk menjalankan praktek keinsinyuran sesuai dengan bidang keahliannya.
Pak Iwan turut membagikan sedikit pengalamannya selama menjalani program Insinyur. Beliau menceritakan bahwa selama menggeluti program tersebut, beliau dapat berbagi cerita dengan teman-teman yang lebih senior di bidang-bidang lain. Karena banyaknya peserta program Insinyur ini yang merupakan lulusan S3 dan bahkan beberapa di antaranya sudah berhasil menjadi Profesor, proyek-proyek yang menjadi garapannya dapat menginspirasi dan memperluas wawasan Pak Iwan sehingga Pak Iwan tidak memungkiri bahwa hal ini dapat memperluas peluang usaha bagi Pak Iwan sendiri.
Bu Esther Irawati mengatakan, dengan memperoleh gelar insinyur professional beliau semakin siap untuk bersaing di era Industrial Metaverse. Dengan menyelesaikan program ini ia berhasil meraih Sertifikat Profesi Insinyur dan berhak menyematkan gelar Profesi Keinsinyuran (Ir.) sebagai tanda insinyur profesional. Bu Esther juga mendapatkan banyak pengetahuan mengenai bagaimana menjadi insinyur profesional ketika mengaplikasikan ilmu Informatika ke dunia kerja. Tidak hanya itu, beliau juga mendapat banyak koneksi baru yang dapat saling berbagi mengenai real world experience dalam praktik keinsinyuran yang dapat memperluas jejaring dan wawasannya secara pribadi.
Pak Hartarto Junaedi, yang mengambil bidang teknik informatika untuk gelar insinyurnya, juga turut membagikan bahwa dengan adanya gelar insinyur ini menunjukkan bahwa beliau dapat memiliki kompetensi untuk melakukan kegiatan keinsinyuran secara profesional, karena kedepannya setiap orang yang melakukan praktik keinsinyuran harus memiliki STRI dan gelar insinyur. Selama menempuh pendidikan insinyurnya, beliau mendapatkan banyak pengalaman, antara lain mengenai etika, profesionalisme, praktik-praktik keinsinyuran dan K3L.